DIKSI.CO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan terhadap mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (7/8) besok.
Pemanggilan ini merupakan bagian dari proses klarifikasi dalam penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan kuota haji.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan agenda pemanggilan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.
“Kami mengonfirmasi benar bahwa akan dilakukan permintaan keterangan kepada yang bersangkutan pada pekan ini,” ujar Budi di Gedung KPK, Rabu (6/8).
Menurut Budi, penyelidikan terhadap kasus ini telah berjalan intensif dan melibatkan berbagai pihak dari internal Kementerian Agama serta pelaku usaha perjalanan haji dan umrah.
KPK sebelumnya telah memintai keterangan dari sejumlah tokoh penting, seperti Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Sekjen DPP AMPHURI Muhammad Farid Aljawi, Ketua Umum Kesthuri Asrul Aziz, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, serta pendakwah Khalid Basalamah.
“Kehadiran yang bersangkutan (Yaqut) sangat dibutuhkan untuk memperjelas proses penyelidikan,” tambah Budi.
KPK menyatakan bahwa pemanggilan terhadap Yaqut merupakan bagian dari upaya menuntaskan penggalian informasi dalam tahap penyelidikan.
Jika seluruh keterangan telah terkumpul dan cukup bukti, kasus ini akan segera dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Semua pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini akan dipanggil untuk memberikan keterangannya,” tegas Budi.
Selain Yaqut, KPK juga dijadwalkan meminta keterangan dari mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada hari yang sama.
Nadiem akan dimintai klarifikasi terkait dugaan korupsi dalam pengadaan layanan Google Cloud.
Kasus dugaan korupsi kuota haji menjadi sorotan publik karena menyangkut kepentingan jutaan umat Islam di Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji.
KPK menegaskan akan menindaklanjuti setiap informasi yang relevan demi menjaga integritas pengelolaan ibadah haji di Tanah Air. (*)
